Martua Sitorus : Kisah Sukses Si Raja Minyak Sawit dan Biodiesel Dunia
Martua Sitorus (Thio Seng Hap atau Ahok) adalah pendiri Wilmar International Limited berasal
dari Siantar, Sumatera Utara. Beliau adalah lulusan di bidang ekonomi
dari Universitas HKBP Nommensen, Medan, Sumatera Utara.
Wilmar merupakan salah satu perusahaan agrobisnis terbesar di Asia. Perusahaan, yang berbasis di Singapura, kegiatan produksi paling otentik di Indonesia. Di negeri ini, Wilmar memiliki sekitar 48 perusahaan yang beroperasi. Salah satunya adalah PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania. Pada akhir tahun 2005, kelompok usaha formal bernama Wilmar International Limited memiliki total aset sebesar US $ 1,6 miliar, total pendapatan US $ 4,7 miliar, dan laba bersih sebesar US $ 58 juta.
Wilmar merupakan salah satu perusahaan agrobisnis terbesar di Asia. Perusahaan, yang berbasis di Singapura, kegiatan produksi paling otentik di Indonesia. Di negeri ini, Wilmar memiliki sekitar 48 perusahaan yang beroperasi. Salah satunya adalah PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania. Pada akhir tahun 2005, kelompok usaha formal bernama Wilmar International Limited memiliki total aset sebesar US $ 1,6 miliar, total pendapatan US $ 4,7 miliar, dan laba bersih sebesar US $ 58 juta.
Awalnya
Martua memperdagangkan kelapa sawit dan minyak sawit kecil di Indonesia
dan Singapura.. Dan, pada tahun 1991 Martua mampu memproduksi minyak
sendiri lewat luas areal tanaman kelapa sawit 7100 hektar yang
dimilikinya di Sumatera Utara.
Pada 1996 Martua berekspansi ke Malaysia untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di sana. Tidak
puas dengan itu, Martua mulai melirik bisnis hilir (produk turunan)
yang lebih berharga. Pada 1998 Martua untuk pertama kalinya membangun
pabrik yang memproduksi lemak khusus. Kemudian pada tahun 2000 ia juga
meluncurkan produk konsumen merek minyak goreng Sania.
Selanjutnya,
tahun demi tahun bisnis Martua tumbuh menjadi salah satu perusahaan
agribisnis terbesar di Asia yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Pada tanggal 31 Desember 2005, Wilmar memiliki total luas lahan
perkebunan kelapa sawit 69.217 hektar, 65 pabrik, tujuh kapal tanker,
dan 20.123 karyawan. Wilmar mengekspor produk-produknya ke lebih dari 30
negara. Gile kaya baget tu orang!!
Puncak,
Wilmar mencatat Martua di bursa saham Singapura pada bulan Agustus 2006
dengan kapitalisasi pasar mencapai US $ 2 miliar.
Berkat keberhasilannya itu, sosok Martua Sitorus
juga lebih menonjol pada tahap bisnis global. Majalah Forbes
menempatkan Martua di peringkat 4 dalam daftar 40 orang terkaya di
Indonesia pada tahun 2010. Kekayaan bersih diperkirakan sebesar US $ 3,2
MILYAR. "Palm Oil King", sosok Martua yang disebut dalam Forbes.
Derom
Bangun, ketua harian GAPKI (Kelapa Sawit Indonesia), telah dikenal
Martua lebih dari 10 tahun yang lalu. Dan, ia tahu tingkat keberhasilan
Martua seperti sekarang karena terhitung pengusaha yang berani memasuki
wilayah bisnis baru. "Dia berani mengambil risiko, begitu cepat ia
mendapatkan kesempatan," katanya.
Mantan Menteri Pertanian juga telah lama diakui, dan ia melihat Martua Sitorus
sebagai seorang pengusaha muda yang sangat dinamis, banyak ide, dan
kreatif."Namun, ia cukup low profile atau tidak ingin menonjol," nilai
guru IPB.
Seorang teman baik yang enggan disebutkan namanya , Martua Sitorus
yang memiliki julukan Ahok, hanya dikenal sebagai pemasok kecil minyak
kelapa sawit. "Ia banyak membeli minyak dari negara-negara dan
perusahaan untuk menjual lebih banyak di luar negeri," jelasnya. Namun,
karena Martua yang juga bernama Thio Seng Hap ini lowprofil , tidak
banyak orang yang mengetahui kemajuan usaha. "Jadi, kami terkejut juga
setelah melihat ia mampu menjadi bisnis besar," katanya.
Teman
baik Martua memperkirakan bisnis Martua bisa tumbuh cepat, karena ia
agresif, ia berhasil menangkap pembukaan peluang penjualan pada
perusahaan produksi kelapa sawit sebelum negara, pada pada era Orde Baru
hanya dikuasai oleh kelompok konglomerat di Indonesia. Sumber Warta
Ekonomi menyebutkan jika perusahaan besar di Jakarta yang terkena dampak
krisis karyawan rata-rata harus memotong pendapatan sebesar 2,5%, maka
karyawan mendapatkan manfaat krisis Wilmar bukan 2,5%.
Namun, Martua Sitorus
tidak sendirian dalam mengembangkan Wilmar Corporation. Pada akhir
1980-an, ia menjalin kemitraan dagang dengan Kuok Khoon Hong. pria 57
tahun adalah keponakan Robert Kuok, raja bisnis gula dan proferti
Malaysia. Keduanya sepakat untuk mengembangkan bisnis bersama.. Wilmar
nama disebutkan sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari kedua nama
mereka, yaitu William, nama panggilan Kuok Khoon Hong, dan Martua
Sitorus. Mereka berdua adalah pemilik signifikan Wilmar Holdings Pte Ltd
(sebuah perusahaan holding Wilmar International Ltd). Keduanya berbagi
tugas, Kuok Khoon Hong sebagai chairman & CEO dan Martua sebagai
chief operating officer (COO) Wilmar International Ltd.
Martua
Sitorus keluarga besar juga memainkan peranan penting dalam
mengembangkan Wilmar Corp. Istri (Rosa Taniasuri Ong), saudara (Dual
Sitorus), saudara perempuan (Bertha, Mutiara, dan Thio Ida), dan ipar
(Suheri Tanoto dan Hendri Saksti) Martua berbagai posisi kunci di Wilmar
Corp. Bahkan, Hendri Saksti dipercayakan kepada kepala operasional
bisnis Wilmar di Indonesia.
Hendri
Saksti bukan hal baru untuk bisnis minyak. President Director of PT
Cahaya Kalbar Tbk. Presiden Direktur PT Cahaya Kalbar Tbk. Ini mulai
bergabung dengan Wilmar Corp. sebagai manajer cabang operasional bisnis
minyak sawit Wilmar di Indonesia dan kemudian diangkat sebagai direktur
keuangan operasional Wilmar di Indonesia pada tahun 1996. Darius Na,
mantan direktur PT Cahaya Kalbar Tbk., Mengungkapkan sebelumnya Hendri
juga memiliki karir di PT Astra Agro Lestari Tbk. Darius menggambarkan
sosok sebagai pengusaha Hendri cukup ketat dan memiliki visi bisnis
untuk selalu berusaha untuk memperbesar kapasitas. "Dia menghitung
jumlah orang yang memprioritaskan," katanya.
Kini,
bisnis Martua dan Kuok Khoon Hong terus berkembang. Selama sembilan
bulan pertama tahun 2006, pendapatan Wilmar Corp. naik 7,8% menjadi US $
3,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2005 sebesar US $ 3,4
miliar. aba bersih selama sembilan bulan pertama tahun 2006 tumbuh 56,4%
mencapai US $ 68.300.000 dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2005 sebesar US $ 43.600.000.
Saat
ini ada dua isu yang mencuat keluar dari Wilmar Corp. First, Pertama,
rencana merger Wilmar dan lini bisnis Kuok Group, milik taipan Robert
Kuok, di bidang agrobisnis (PPB Oil Palms Berhad, PGEO Group Sdn. Bhd,
dan Kuok Oil & Grains Pte Ltd). Merger ini diharapkan membuat Wilmar
sebagai salah satu dari 15 perusahaan terbesar di bursa efek Singapura
berdasarkan nilai kapitalisasi pasar. Oleh karena itu, penggabungan ini
akan memberikan potensi kapitalisasi pasar Wilmar diperkirakan sebesar
US $ 7 miliar. Merger ini juga diharapkan untuk menghasilkan pendapatan
gabungan US $ 10 milyar dan laba bersih sebesar US $ 300 juta selama
sembilan bulan pertama tahun 2006.
Warta
Ekonomi sumber mengatakan merger tidak akan melangkah keluar dari
situasi yang terjadi dalam keluarga taipan Robert Kuok. Konglomerat
tumbuh lebih tua, tetapi ia tidak merasa nyaman menyerahkan lini
agrobisnis Kuok Group untuk anak-anaknya, jadi dia berbalik kembali
kepada Kuok Khoon Hong, keponakannya. Pada awalnya, sebenarnya Kuok
Khoon Hong adalah juga mendorong orang agribisnis garis Kuok Group.
"Namun, karena ada perbedaan visi, Kuok Kuok Khoon Hong memilih keluar
dari Group dan merintis bisnis mereka sendiri dengan Martua Sitorus,"
katanya. Kuok Khoon Hong mendapatkan pasokan minyak kelapa sawit dari
Martua dan ia kemudian diekspor ke berbagai negara. "Kombinasi dari
embrio Wilmar muncul," jelasnya.
Kedua,
rencana ekspansi Wilmar ke bisnis biodiesel. Tidak tanggung-tanggung,
mereka langsung menggebrak dengan pembangunan tiga pabrik biodiesel
dijadwalkan akan selesai tahun ini dibangun seluruhnya. Masing-masing
memiliki kapasitas produksi sebesar 350.000 ton per tahun sehingga total
kapasitas mencapai 1,050 juta ton per tahun.
Sejauh
ini, belum ada pabrik biodiesel yang dimiliki oleh perusahaan lain di
dunia yang memiliki kapasitas produksi sebesar Wilmar. Selain itu, jika
rencana merger direalisasikan, tanaman biodiesel milik PGEO Group Sdn.
Bhd.business. dengan kapasitas 100.000 ton per tahun akan terus
memperkuat bisnis biodiesel Wilmar.
Menurut
Alex Umboh, kepala urusan hukum dan perusahaan Wilmar Corp. di
Indonesia, bisnis biodiesel Wilmar prospektif, karena permintaan yang
banyak. Selain permintaan dalam negeri sendiri mereka juga datang dari
Eropa, Cina, dan Amerika Serikat. Wilmar siap memasoknya. "Di kawasan
industri Dumai (di mana tiga pabrik biodiesel Wilmar berada), kami juga
telah dilengkapi dengan pelabuhan di," kata Alex. Jadi sekarang tidak
hanya Martua pantas nama "raja minyak sawit Asia", tetapi juga layak
disebut "raja biodiesel dunia"....
Medan
adalah salah satu daerah yang memiliki pengusaha terkenal yang sudah
menghasilkan bermilyar-milyar uang. Ada salah satu pebisnis dari Medan
yang memiliki bisnis yang bagus dan terkenal di dunia. Beliau
adalah Martua Sitorus. Orang medan keturunan Tionghoa ini memiliki
bisnis yang sangat maju. Bisnis yang ditekuninya dalam bidang palm oil
ternyata mampu membawanya menjadi orang yang terkenal dan sukses. Palm
oil terkenal di Indonesia sebagai minyak sawit. Perusahaannya mampu
menghasilkan produk yang sangat bagus sehingga banyak orang yang
memakainya. Produk-produk dari kelapa sawit memang beragam bentuknya.
Dan hampir semuanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari banyak orang.
Oleh sebab itu, bisnis ini dapat berjalan dengan baik dan berkembang
seiring dengan waktu. Selain itu, beberapa bisnisnya yang dilakukan
bersama dengan berbagai kolega dari luar negeri juga mampu memberikan
nilai yang lebih baginya dan bagi perusahaannya.
Beliau
adalah seorang lelaki Medan yang sukses. Dalam usianya yang berumur 52
tahun, beliau sudah mampu menghasilkan sumber kekayaan yang sangat baik.
Palm oil dan self-made adalah beberapa contoh bisnis yang dijalankan
oleh para orangtua. Beliau mendirikan Wilmar International sebagai salah
satu perusahaan palm oil yang sangat terkenal di Indonesia. Beliau
memiliki 4 orang anak dan sekarang tinggal di Singapura. Ternyata,
perubahan tempat tinggal mampu merubah jalan bisnis yang dilalui oleh
beliau. Walaupun beliau saat ini tinggal di negara tetangga, namun
lelaki yang lahir di daerah Pematang Siantar, mampu mengembangkan
bisnisnya menjadi sangat besar. Upaya menjadi sangat besar sekarang ini
dimulai dengan memulai bisnis sebagai seorang pedagang. Beliau berusaha
mendagangkan minyak sawitnya dan juga kelapa sawitnya di Indonesia dan
Singapura. Kegiatan tersebut beliau kerjakan dengan baik hingga beliau
mampu membeli kebun kelapa sawit yang sangat luas di daerah Sumetara
Utara. Bersamaan dengan pembelian kebun tesebut, beliau juga membangun
perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak yang dikhususkan
da;am pengolahan minyak kelapa sawitnya. Dengan ini, karir bisnis
beliau sangat berkembang pesat.
Martua
Sitorus Wilmar adalah pemilik Wilmar International Limited dan
menduduki kursi direktur eksekutif di perusahaan tersebut. Perusahaan
tersebut menjadi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Singapura karena
merupakan perusahaan yang sangat besar di Asia yang bergerak dalam
bidang agrobisnis. Beliau memiliki berbgai macam perusahaan yang
terkenal. Minyak goreng Sania sebagai salah satu produk minyak goreng
yang terkenal adalah hasil produk yang dibuat disalah satu perusahaan
tersebut. Dengan jumlah 48 perusahaan yang dimilikinya, beliau mampu
meraup keuntungan yang sangat besar sekali. Total aset yang dimiliki
oleh beliau sungguh sangat luar biasa sehingga bisa mencapai miliaran
Dollar Amerika. Pada tahun 2007 saja aset dari perusahaan beliau mampu
menembus US$ 15,5 miliar.
Tahun 2012 Martua Sitorus kembali masuk daftar orang terkaya di Indonesia ke 4 dengan total kekayaan mencapai $3 milliar.
Tahun 2012 Martua Sitorus kembali masuk daftar orang terkaya di Indonesia ke 4 dengan total kekayaan mencapai $3 milliar.
sumber: http://taufikirawan.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tata tertip berkomentas di blok ini:
Komentar dengan sopan ,utamakan persahabatan