MY BLOGHENDRA HAMMAD
- See more at: http://yugialone.blogspot.co.id/2013/03/cara-membuat-navbar-keren-di-blog.html#sthash.rywyjWvA.dpuf

Follow on G+

Wikipedia

Hasil penelusuran

  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini
  • Masukan Deskripsi Gambar Slideshow Disini

STERILIZIER STATION



STERILIZIER STATION

         Strelizier merupakan salah satu alat pengolahan buah kelapa sawit yang memanfaatkan tekanan steam (uap panas) dari ex turbin untuk merebus tandan buah segar dalam suatu bejana bertekanan.


Fungsi danTujuan :
  • Me-non-aktifkan enzim-enzim lipase yang dapat menyebabkan kenaikan FFA (Free Fatty Acid).
  • Melunakkan brondolan untuk memudahkan pelepasan/pemisahan daging buah dan bijisawit (nut) di Digester.
  • Memudahkan proses pemisahan molekul-molekul minyak dari daging buah (Stasiun Press) dan mempercepat  proses pemurnian minyak (StasiunKlarifikasi).
  • Mengurangi kadar air inti sawit (kernel) sampai< 20% sehingga meningkatkan efisiensi pemecahan bijisawit (nut).

 PeralatandanFungsi
  • Unit sterilizer (vessel) : yang dilengkapi 2 (dua) unit pintu berfungsi sebagai tempat merebus        tandan buah segar (TBS).
  • Pipadan valve inlet : berfungsi untuk memasukkan steam (uap) ke sterilizer.
  • Pipadan valve condensate : berfungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit.
  • Pipadan exhaust valve : berfungsi sebagai pembuangan steam eks perebusan.
  • Programable Logic Controller (PLC) berfungsi mengatur dan mengontrol system perebusan yang dapatdiatur secara manual maupun full otomatis. Biasanya dilengkapi steam recorder chart.
  • Safety valve : berfungsi sebagai katup pengaman saattekanan dalam sterilizer berlebih (diatas tekanan kerja).
  • Cantilever rail bridge : berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah
  • Air compressor : berfungsi untu kmensuplai udara yang dipakai untuk mengaktifkan pneumatic valv
  • Alat-alatukur (gauge) : berfungsi untuk memonitor pengoperasian alat seperti pressure gauge.
  • Capstan, bollard : yang berfungsi untuk menarik lori buah masuk dan keluar sterilizer.

MacamPerebusan
  • Single Peak tekanan 1,5 bar
  • Double Peak tekanan 2,5 bar
  • Triple Peak  tekanan 3 bar
  Sebenarnya metode macam-macam perebusan di tentukan mengikuti dengan jenis perebusan yang diterapkan.Untuk jeniss trilizier horizontal dengan menggunakan lori akan menggunakan tekanansampai tripple peak. Mengapa di perlukan hingga tripple peak, karena buah akan benar matang sampai kelapisan bawah apabila tekanan mencapai 3 bar.

 Sebagai penjelasan saat single peak tekanan  steam akan ditahan sampai 1,5 bar biasanya selama 15-20 menit. Hal ini bertujuan untuk mendorong udara yang masih terdapat didalam tabung perebusan.Keberadaan udara pada ruang sterilizier dapat mengakibat kan terjadinya perubahan fase dari uap menjadi cair karena perbedaan suhu dari udara dengan  steam tersebut.Perubahan fase ini akan menimbulkan genangan air (kondensat).
  Padasaat double peak, di tahan 2,5 bar selama 15-20 menit. Bertujuan  untuk mendorong  air kondesat k  yang  mengenang  di bawah lantai sterilizier keluar melalui kondensat valve.Penumpukan air kondensat hingga menggenangi TBS dapat meningkatkan oil losses yang terbawa pada kondensat.

  Untuk triple peak, pada saat inilah  proses  perebusan buah dilakukan. Biasanya dilakukan penahan  steam  apabila sudah mencapi 3 bar selama 40-45menit. Pada tekanan ini diharapakan buah sudah dalam kondisi masak dan nantinya dapat di proses pada stasiun selanjutnya.

PanduanUmum Cycle Time

No
Components
Single Peak (Menit)
Double Peak (Menit)
Triple Peak (Menit)
1
Waktu Pemasukan TBS
5 – 10
5 – 10
5 – 10
2
Waktu Penaikan Tekanan
10 – 15
10 – 15
10 – 15
3
Waktu Penurunan Tekanan (Condensate)
0
6 – 8
6 – 8
4
Waktu Penaikan Tekanan
0
10 – 15
10 – 15
5
Waktu Penurunan Tekanan (Condensate)
0
0
6 – 8
6
Waktu Penaikan Tekanan
0
0
10 – 15
7
Waktu Penahanan Tekanan
30 – 45
30 – 45
30 – 45
8
Waktu Penurunan dan Pembuangan (Condensate and Exhaust)
5 – 8
6 – 8
6 – 8
9
Waktu Pengeluaran TBS Masak
5 – 10
5 – 10
5 – 10
Total Waktu Perebusan
66 - 88
82 - 111
98 – 134

Tahapan/Step Perebusan
  • Waktu pemasukan tandan buah segar (charging in time)
  • Waktu pelepasan udara (deaeration)
  • Tahap penaikan tekanan (pressure build-up)
  • Tahap penahanan tekanan (holding time)
  • Tahap penurunan tekanan (condensating)
  • Tahap pembuangan uap (exhausting)
  • Tahap pengeluaran TBS masak (discharging time)

 
Metode Pembuangan Udara dalam Sistem Perebusan
Udaraa dalah penghantar panas yang buruk, oleh karena itu harus dibuang dari dalam tabung  sterilizer dan celah-celah fruitlet. Ada 2 (dua) metode pembuangan udara dari sterilizer yaitu:
  1. Sweeping, yaitu membuang udara dari tabung sterilizer.
  2. Difusi (bercampurnya udara dan uap), akan mengeluarkan udara.
Aspek yang Mempengaruhi Operasi Rebusan
   a. Kontrol dari Steam Valve
  1. Manual Control : buka dan tutup semua valve di atur dan dilakukan sepenuhnya oleh operator.
  2. Automatis : buka dan tutup semua valve diatur dan digerakkan secara otomatis oleh Programmable Logic Controller (PLC).
   b. Cycle Time/Step padaRebusan
  1. Waktu pemasukan TBS (charging in time)\
  2. Waktu pelepasanudara (deaeration)
  3. Waktu penaikantekanan (pressure build-up)
  4. Waktu penahanantekanan (holding time)
  5. Waktu penurunantekanan (condensate)
  6. Waktu pembuanganuap (exhaust)
  7. Waktu pengeluaran TBS masak (discharging time
   Valve Opening Sequence

STEP
INLET
CONDENSE
EXHAUST
TIME (menit)
TOTAL TIME (menit)
1
O
O
S
3 : 00
3 : 00
2
O
S
S
4 : 00
7 : 00
3
O
O
S
1 : 00
8 : 00
4
S
O
O
2 : 00
10 : 00
5
O
O
S
1 : 00
11 : 00
6
O
S
S
5 : 00
16 : 00
7
O
O
S
1 : 00
17 : 00
8
S
O
O
2 : 00
19 : 00
9
O
O
S
1 : 00
20 : 00
10
O
S
S
5 : 00
25 : 00
11
O
O
S
2 : 00
27 : 00
12
O
S
S
24 : 00
51 : 00
13
O
O
S
2 : 00
53 : 00
14
O
S
S
24 : 00
77 : 00
15
O
O
S
5 : 00
82 : 00
16
S
O
O
8 : 00
90 : 00
   Note :
   O = Open                      S = Shute

Sequencing of Cycle
Tujuan : mengatur  waktu  start rebusan  pertama dengan start rebusan berikutnya dengan perhitungan sebagai berikut :

Sequence time (menit) :Kapasitas lori (ton) x Jumlah lori x 60 menit
                                                    Kapasitas pabrik (ton/jam)


Kegunaan pengoperasian perebusan secara sequence (berangkai) dengan waktu yang teratur dan 
Benar adalah sebagai berikut :
  1. Menghindari kebutuhan uap yang berlebihan pada proses perebusan.
  2.  Menghindari penurunan tekanan yang fluktuatif (bergejolak) pada cycle perebusan.
  3.  Pemakaian steam yang efisien sehingga membantu operasi di boiler dan  turbin serta station lain dalam processing di PKS (PabrikKelapaSawit).

 Deaeration (PembuanganUdara)
        Udara adalah penghantar panas yang buruk, oleh karena itu harus di buang dari dalam tabung
Sterilizer dan celah-celah fruitlet pada TBS. Ada 3 (tiga) metode pembuangan udara dari sterilizer :
  1. Sweeping (membuang udara dari tabung sterilizer).
  2. Difusi (bercampurnya udara dan steam) akan mengeluarkan udara dari celah-celah fruitlet (brondolan) 
  3. Continous Deaeration.
       Alasan utama menggunakan sistem triple peak adalah adanya peristiwa difusi akibat turbulensi Steam pada setiap proses blowdown, dan akan membuat udara ¼ bagian pada tabung sterilizer setiap kali blowdown (condensate).


               EfekPerebusanTerhadapKualitas CPO (Crude Palm Oil)

STERILIZATION METHOD
% FFA
STANDARD BLEACHABILITY TEST (5 ¼ CELL)

With Efficient Air Removal
1,48
1,0 R
GOOD
Without Deaeration
1,81
2,1 R
POOR
Sterilized by Open Steam
1,47
1,5 R
POOR
Steam at 2 Kg/Cm2
2,06
1,1 R
GOOD
Steam at 3 Kg/Cm2
1,35
1,1 R
GOOD
Steam at 4 Kg/Cm2
1,48
3,4 R
POOR
Reference : B. Jacobsberg 




                   Perawatan dan Pembersihan
  • Moisture dari compressor udara harus di drain setiap hari.
  • Pipa udara dan penggerak (actuator) harus diperiksa dari kebocoran.
  • Kartu (chart) yang baru harus dipasang pada pressure recorded setiap memulai operasi  rebusan.
  • Pena dan tinta penunjuk indicator berfungsi dengan baik dan mencukupi.
  • Operasi rebusan harus dengan  program automatisa tau minimal semi automatis.
  • Switch pengaman pada masing-masing pintu rebusan harus berfungsi dengan baik.
  •  Bagian dalam tabung sterilizer sebaiknya di bersihkan setiap hari danj uga areal di sekitar  sterilizer.
  •  Bersihkan bagian dalam sterilizer setiap minggu.
  •  Bersihkan strainer dari brondolan (fruitlets) sebelum pintu ditutup setelah setelah pengoperasian.   
Kapasitas Rebusandan Hal-Hal yang Mempengaruhi

a.      Kapasitas
         
:Kapasitas rebusan adalah kemampuan perebusan menyediakan jumlah TBS masak per jam        
            Yang siap untuk diproses. Kapasitas rebusan dapat dicari dengan   persamaan sebagaiberikut

         Kapasitas Rebusan : S x N x C x 60 / T
         dengan :
S          : jumlah tabung rebusan yang ada di pabrik
N         : jumlah Lori yang dapat ditampung dalam 1 (satu) tabung rebusan
C         : kapasitas isi masing-masing lori.
T          : waktu perebusan (steam time + waktu buka dan tutu prebusan).

 b.   Hal-Hal yang Mempengaruhi
                   Hal-hal yang mempengaruhi kapasitas rebusan ada dua factor yaitu :
  •  Pengisian TBS ke Lori (C)
  • Waktu Perebusan : (i). steam time; (ii). buka/tutup pintu rebusan
c. UkuranKeberhasilan
    % Unstripped Bunch                             : < 0,50 % terhadap sample 
    % Oil in Empty Bunch Stalks                : < 0,30 % terhadap TBS
    % Fruit Loss in Empty Bunch               : < 0,50 % terhadap TBS
    % Oil Losses in Condensate                : < 15 % ODM (oil on dry matter)


  d. Trouble Shooting
                            1. Tekanan steam tidak tercapai :
  •  Check semua kebocoran pada sterilizer, pipa-pipa dan kondisi semua valve.
  •  Check sequencing time perebusan.
  •  Check tekanan steam pada boiler.
    2. Throughput tidaktercapai
  • Pastikan isi lori minimal sesuai standard.
  • Check waktu perebusan.
  • Pastikan waktu buka tutup rebusan sesuai standard.
  • Pastikan jumlah lori dalam rebusan berjumlah cukup
    3. Minyak dalam steam condensate tinggi
  • Pastikan strainer condensate selalu bersih.
  • Check lamanya perebusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tata tertip berkomentas di blok ini:
Komentar dengan sopan ,utamakan persahabatan

 

MENU POPULAR

Konten dari Tab 1
Konten dari Tab 2
Konten dari Tab 3
Banner tatelu

Most Reading

Sidebar One